06 Agustus 2007

Discotik Berjalan

Angkutan kota di kota Kupang Nusa Tenggara Timur cukup unik lho. Ankutan kota disini disebut “Bemo”, mungkin sama dengan di kota lain. Angkutan kota disini mengunakan jenis kendaraan carry.
Apa yang bikin unik dari angkutan kota ini?
Ya... bemo disini kalo stel musik besarnya minta ampun. Begitu masuk kedalam telinga kita akan langsung disambut dengan bunyi bas dan treble yang bisa bikin gendang telinga pecah dan dada rasanya mau rontok
Memang cuma bunyi bas dan treble, jadi juma Dug-dug dan ces-ces
Bener2 dahsyat dan tidak nyaman.
Ketika saya tanya ke para sopir dan temen-temen di Kupang, ternyata orang kupang khususnya anak mudanya tidak mau naik angkot kalo angkot tersebut tidak ada musiknya.
Jadi efek yang timbul ya terjadinya saingan suara diskotik berjalan di jalan-jalan kota Kupang.
Boleh percaya boleh tidak. Kalo kendaran ini jalan di deket

perumahan kaca-kaca di rumah bisa bergetarrrrrrr.


Hal lain yang tidak kalah unik adalah.....
Bemo disini semua sisi body kendaran ditempel bermacam-macam stiker yang cukup rame dan mencolok.

Let’s get dance Kupang

03 Agustus 2007

Orang Sumba Punya Rumah

Rumah adat orang Sumba merupakan rumah panggung dengan 3 fungsi.
Bagian paling atas yaitu pada atap berfunsi sebagai lumbung (biasanya jagung)dan juga untuk menyimpan benda-benda pusaka. Bagian tengah sebagai rumah tinggal sedangakan bagian bawah lantai digunakan sebagai kandang ternak.
Pada rumah kepala suku yang kami datangi mempunyai koleksi tanduk kerbau yang cukup banyak. Tanduk kerbau disini fungsinya tidak jauh beda dengan di daerah Toraja yaitu sebagai lambang status sosial di masyarakat.
Bangunan ini mempunyai 4 tiang utama. Tiang ini menggunakan kayu yang cukup besar bernama kayu “Masela“.
Diluar rumah tempat dipajangnya tanduk-tanduk kerbau berfungsi sebagai beranda yang digunakan untuk berbagai aktifitas :ruang tamu,teras, dan untuk menenun kain para wanitanya.
Didalam rumah ini cukup luas tapi gelap karena tidak ada cahaya yang bisa masuk ke ruangan satu-satunya cahaya masuk hanya dari pintu.
Rumah ini mempunyai dapur tepat di tengah-tengah rumah dengan cerobong asap yang naik tepat di menara atapnya.
Karena pada bagian atap berfungsi sebagai lumbung maka dengan adanya asap dari dapur secara otomatis bahan makanan yg disimpan akan awet dan tahan lama.
Di sekeliling dapur terdapat bale-bale dari bambu yang digunakan untuk tempat tidur.
Pada sudut rumah tergantung bulu-bulu ayam merupakan bulu dari ayam yang dipotong pada saat upacara adat.
Selain bulu-bulu ayam tergantung juga,tulang babi,batu kramat, Gong dari kuningan, dsb.
Seluruh bangunan ini tidak ada yang mengunakan material paku. Untuk menghubungkan antar kayu digunakan akar,tumbuhan menjalar yang dikeringkan dan juga rotan.